Berita  

Fritz Alor Boy Sepakat Polda Buru Pembuat Berita Hoax yang Mengadudomba Polda NTT dengan Rakyat NTT

BERITA HOAKSI yang dibuatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengadudomba POlda NTT dengan Rakyat Aliansi NTT Menggugat

Jakarta, KomPaknews.com – Aktivis sekaligus Koordinator Seksi Acara ‘Aliansi NTT Menggugat’ mengatakan bahwa ada oknum-oknum atau pihak-pihak tertentu yang sedang mengadudomba Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Aliansi NTT Menggugat melalui media sosial.

Sehingga, ia sepakat pihak Polda NTT mengejar penyebar berita hoax atau berita bohong yang sifatnya mengadudodmba persatuan masyarakat Aliansi NTT Menggugat dengan Polda NTT.

Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu dengan sengaja membuat dan menyebarkan berita hoaks atau bohong yang mencemarkan institusi kepolisian.

Informasi palsu tersebut beredar di media sosial akun Whatsaap group dengan mengatasnamakan media online tvonenews.com.

Postingan tersebut berisi pernyataan yang mengatasnamakan Kapolda NTT dengan kutipan, “Mahasiswa NTT Itu SDM Rendah Percuma Jauh-jauh Kuliah di Jakarta Tapi Moral tidak ada Hanya Taunya ‘Demo’ Ungkapnya,” dan caption “menurut anda gimana?”.

“Dengan tegas, saya katakan bahwa itu berita yang hoax yang dibuat oleh oknum-oknum tertentu untuk mengadudomba instusi polisi dengan kami, Aliansi NTT Menggugat di Jabodetabek,” katanya (15/7/2024).

“Apalagi foto menunjuk tangan adalah saya. Ini adalah modus adudomba yang tidak baik. Jadi, ada yang tidak suka terhadap aksi demo atau protes kami dan Polda NTT,” katanya lagi.

Sebagai jurnalistik atau wartawan, ia menjelaskan, sebelum berkomentar ia terlebih mencari di google terkait berita palsu itu.

“Saya juga jurnalis. Saya melihat postingan itu, sebelum saya berkomentar terlebih dahulu saya langsung buka google lalu masuk dalam website nya TV ONE. Saya membandingkan judul itu, tata penulisan, pewarta, waktu dan tanggal. Setelah itu, saya langsung sampaikan di Whatsapp grup bahwa informasi itu adalah hoax dan tidak benar,” sebutnya.

Ia mengatakan, penulisan judul dan huruf ‘O’ pada  TV One saja sudah berbeda atau tidak sama.

“Sebab, judul, penulis berita dan penulisan huruf O pada TV One saja sudah salah atau tidak sama. Ini bukti bahwa itu berita hoax,” ucapnya.

Fritz menghimbau, masyarakat jangan cepat-cepat berkesimpulan dan cepat percaya atas semua postingan terkait persoalan 11 Akpol ini.

“Check and recheck dulu sebelum posting atau teruskan di grup wa lain. Kalau bisa, informasi yang bohong dihapus dan tidak diteruskan,” ucapnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *