Berita  

Rapat Teklap II, Sebanyak 28 Ormas Kedaearahan dan Mahasiswa Siap Turunkan 1000 Orang untuk Aksi Demo di Mabes Polri

Rapat teklap yang dipimpin oleh Ketua Aliansi NTT menggugat Emanuel Kota, Korlap Marlyn Bato, Ketum dan Sekjen DPP FP NTT Yohanes H Ndale dan Talla serta Koordinator seksi acara Fritz Alor Boy bahas demo copot Kapolda NTT Daniel TM Silitonga

 Jakarta, KomPaknews.com l Rapat teknis lapangan (teklap) kedua yang diadakan di Wisma NTT pada 11/7/2024, sebanyak 28 organisasi kedaerahan dan mahasiswa dari Indonesia timur yang tergabung dalam ‘Aliansi NTT Menggugat’ sepakat akan menurunkan masa sebanyak 1000 orang untuk melakukan ‘Aksi Demo’ di Mabes Polri pada hari Jumat, 12/7/2024.

Mereka melakukan aksi demo ini untuk menolak keputusan Kapolda NTT Irjen Pol Daniel TM Silitonga terkait hasil seleksi Calon Taruna Akademi Polisi (AKPOL) Kepolisian Daerah NTT 2024 yang tidak memihak pada putera daerah asal NTT.

Ketua Tim Aliansi NTT Menggugat, Emanuel Mikhael Kota mempertanyakan status anaknya Kapolda NTT yang menurutnya tidak sesuai dengan syarat seleksi Akpol. Sambugnya, diduga dan ada indikasi catat formil dalam proses seleksi itu.

Ia mempertanyakan status anaknya Irjen Pol Daniel Silitonga yang ikut lulus dalam 11 Akpol itu. Dimana, lanjutnya, Kapolda NTT baru 6 bulan pindah tugas ke NTT sejak bulan Desember 2024. Namun, anak Irjen Pol Daniel Silitonga bisa lulus administrasi dan lulus seleksi Akpol?

“Status anaknya Kapolda. Karena Kapolda NTT baru pindah ke NTT 7 Desember 2023. Kalau kita hitung harusnya belum sampai 6 bulan (domisili di NTT) dari pendaftaran untuk Akpol itu,” ujarnya pada 10/7/2024.

Para ormas sedang mengikuti rapat teklap Aksi Demo sedang serius mendengar arahan

Menurutnya, dalam persoalan ini diduga ada indikasi cacat formil.

“Kenapa itu bisa lolos?. Jadi, kita menduga cacat formil,” katanya.

Sedangkan koordinator lapangan (korlap) Marlyn Bato menjelaskan, sebanyak 27 organisasi kedaerahan akan melakukan demo di Mabes Polri pada Jumat, 12/7/2024.

“Kurang lebih 27 organisasi sepakat akan turunkan 1000 orang untuk unjuk rasa di Mabes Polri,” katanya.

“Jadi, kita sudah siap turun unjuk rasa di Mabes Polri pada Jumat, 12/7/2024, pukul:13.00 WIB,” tambahnya.

Sementara itu, aktivis sekaligus kritikus dari NTT, Fritz Alor Boy tetap konsisten meminta Kapolri Listyo Sigit untuk segera mencopot Irjen Pol Daniel Silitonga dari Kapolda NTT.

“Saya tetap komitmen yaitu tetap mendesak Bapak Kapolri Listyo untuk segera mencopot Pak Daniel dari Kapolda NTT,” sebutnya.

Ia mengatakan, apalagi anaknya juga ikut lolos dalam 11 Akpol itu. Apabila kita mengikuti syarat seleksi tes Akpol, yaitu berdomisili minimal 6 bulan di Polda tempat mendaftar dengan melampirkan Kartu Keluarga dan atau Kartu Tanda Penduduk. Sehingga, apakah anak Kapolda sudah lama tinggal di NTT?

“Silakan kita cek dilapangan. Apakah anak Kapolda sudah tinggal minimal 6 bulan di NTT? Kan, Pak Daniel baru pindah di NTT bulan Desember 2023. Tak salah, pendaftaran dimulai pada Maret 2024,” ucap Alumni UGM itu.

“Apabila dihitung, dari bulan Desember 2023 sampai Maret 2024. Beliau baru tugas di NTT selama 3 bulan. Makanya, diduga adanya indikasi cacat formil. Sehingga, pihak Kapolri bisa memintanya untuk membuka data-data seleksi yang lulus maupun yang tidak lulus secara terbuka di ruang publik. Supaya, kami juga bisa tau semua hasil seleksi para calon Akpol orang asli NTT dan orang luar NTT secara transparan,” sambung Fritz Alor Boy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *